“
Semuanya berawal dari aku membuka mata, sampai mata ini benar-benar tertutup”
Lazuardi
indah bermandikan cahaya matahari, cerah namun—seperti biasa udara kota sudah
tak segar lagi, tak kurang dari jam 6 polusinya sudah bertebaran uuh—sudah
biasa. Hari ini untuk kesekian kalinya aku menapaki pagi membawa tas dan
seluruh peralatan sekolahku untuk belajar tentunya, dengan membawa kotak
makanku kakiku melangkah--. Aku terbiasa sarapan pagi di ruang kelas, melihat
jalanan yang masih lengang, melihat sekelompok ibu-ibu yang asik bercengkrama
di depan penjual sayur. Aku pernah berpikir tentang sekelompok ibu-ibu itu,
pikiran itu terlintas begitu saja dan memunculkan pertanyaan dalam benakku.
–Apa saat aku tua aku, akan suka mengomel, berpetuah ini itu lantas tak banyak
disukai anak-anak. Aku yakin mereka yang lebih dulu lahir lebih dulu merasakan
remaja, dewasa sampai rambutnya tak lagi hitam atau matanya tak berlensa retina
melainkan lensa cembung, jalannya harus ditopang dengan sebuah tongkat. Pasti
beliau-beliau mempunyai banyak pengalaman yang tak kalah mengesankan di
masanya.Waktu yang telah mereka lewati itu yang membuat mereka banyak berpetuah
ini itu seperti “ belajar yang rajin yang nak..,supaya kau dapat ranking 1” dan
aku yakin beliau pasti pernah mengalami atau setidaknya memahami bagaimana
enaknya menjadi orang yang paling pintar satu sekolah. Atau saat anaknya remaja
beliau berkata begini “ Hidup ini penuh cinta nak, jika kau bisa menikmatinya
setiap saat, kau pasti tak akan bersedih hanya karena satu cintamu tak
terbalas” beliau berkata seperti itu, karena
beliau lebih dulu merasakan pahit dan manisnya cinta.hmm., mungkin saat aku tua
nanti aku akan menceritakkan hidupku dan biar anakku saja yang mengambil hikmah
dan pelajaran dari hidupku. Agar dia tahu tak semudah itu menjalankan hidup,
tak semudah membalikan telapak tangan. Hidup ini perlu pengertian, karena saat
kita terbangun dari tidur kita, kita tak bermalas-malasan, mengerti bahwa hidup
ini bangun tidak hanya untuk mencari makan tapi makan untuk bertahan hidup dan
mencari jalan tujuan hidup kita. Hahaha. Aku saja masih sekolah menengah belum
mahasiswa apalagi menikah, sudah memikirkan anak. Hmm, rasanya diri ini saja
belum jelas arahnya mau dibawa kemana.
Duduk di ruang kelas yang masih
tak berpenghuni itu fifthy:fifthy enak karena aku bisa memiliki sedikit
ketenangan dari sisi ramai di hidupku, tidak karena terkadang saat sepi
membuatku sakit hati, karena ketika aku sedang sendiri sesuatu yang buruk yang
pernah terjadi di hidupku datang tanpa permisi. Lepas dari itu aku masih
memiliki semangat. Bersandarkan kursi aku membuka kotak makan ku. Satu persatu
bangku kelasku terisi, berbincang, menyapa ucapkan “ Selamat pagi” hanya untuk
mendekatkan tali pertemanan kita. Setidaknya daripada matahari harus melihat
wajah yang muram. Pelajaran pagi ini adalah Fiqih berdebat masalah agama di
campur dengan kenyataan dunia yang sekarang terjadi, itu membuat pagi terasa
membara, tak heran jika selepas pelajaran banyak anak yang keluar mengambil
gelas dan bergantian minum segelas air putih. Guru itu mempunyai caranya
sendiri untuk membuat muridnya betah di dalam kelas walau terkadang seorang
murid sering menguap di kelas atau bahkan bergaya spidermen mau terbang dan meninggalkan
dunia nyata pergi ke alam mimpi. Hahaha, aku jadi berpikir ada tidak ya orang
yang dalam hidupnya entah sekarang ia sudah tua atau masih muda ia tidak pernah
tidur di dalam kelas yang gurunya sedang berkata ini itu sedang ia entah
jiwanya ada dimana. Upss..,mungkin para pelajar yang belajar di luar ruang
kelas, maksudku ia yang tak berkesempatan mencicipi bangku kelas.
Kembali di jam pertama, setelah
fiqih selesai, berganti dengan fisika..,woooow kalian tau fisika selalu membuat
ku mabuk kepayang yapzz..,because I don’t know but…, aku ga akan pernah nyerah
buat naklukkin fisika.., buat dia skakmat di tangan ku. Buat dia bertekuk lutut
di hadapanku. Hahaha. Kata ustad fisika ku “ mba sesuatu yang mudah itu jangan
di persulit” dalam hati haduhh iya aja dech tad. “Hidup hidupilah muhammadiyah jangan mencari
hidup di muhammadiyah” yes I know, kata guru kemuhammadiyahan ku kata-kata itu
dari mulut seorang pendiri muhammadiyah yaitu siapa lagi kalau bukan K.H. Ahmad
Dahlan beliaulah yang mengarahkan kita untuk menjadi seorang yang berpegang
teguh pada islam dengan sebenar-benarnya. Selesai panjang, lebar kali tinggi
ustadzah menjelaskan, setidaknya ada yang teringat di kepala walau tak banyak.
Hahaha. Lanjutt.., beralih ke ilmu hadits hey.., apa kalian tau saat jam
pelajaran ini aku sedikit mengantuk mulut ku berkali-kali menganga.., ingin
tidur tapi ku tak bisa.., karena ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat bagi
dunia dan akhirat sayang beribu sayang jika di tinggalkan. Kata ustadzah hadist
ku “ hak Allah atas hambanya adalah gr hamba menyembah Allah
dan tidak mempersekutukannya dengan apapun. Dan hak hamba atas Allah adalah
tidak menyiksa hambanya yang tidak mempersekutukannya( H.R. Bukhori)“ . Bel berbunyi nyaring tak kalah dengan perut
ku yang juga berbunyi. Istirahat, sholat, makan. Usai itu aku kembali ke
sekolah membawa buku hanya satu yapzz..,karena memang tinggal satu pelajaran.
Tafsir..,ini salah satu pelajar yang ku suka karena kalian tau? Kami suka
menggosip tentang cowok dalam pelajaran ini.Eitss.,tapi kita gosipin lelaki
yang baik untuk menjadi pendamping nantinya di mahligai pernikahan. Kata
“ustadku wanita yang baik akhlaknya akan bertemu dengan lelaki yang baikpula
akhlaknya, tak usah mencari cinta karena cinta lah yang akan datang padamu,Wanita
diciptakan dari tulang rusuk, bila dibiarkan maka dia akan terus bengkok, namun
bila dipaksa maka dia akan patah, maka mengertilah mereka” ustadku ini memang
suka menjawab pertanyaan muridnya dari urusan kita saat remaja sampai yaa bias
dikatakan mahligai pernikahan. Katanya karena wanita harus di mengerti jadi
kita mempunyai alas an untuk ustadku sehingga dia tak bias mengelak jika malah
Tanya jawab bukan pelajaran tafsir. Tapi itu juga pelajar kan..,iyakan J.
Pagi ,siang, telah terlewati
sekarang matahari telah jatuh di ufuk barat sebentar lagi matahari akan
berganti menerangi negeri lain. Sore..,sore ini aku habiskan untuk pergi ke
komunitas ku., tidak berkumpul dengan mereka kadang membuatku rindu. Hahaha.
ssst jangan sampai mereka tau nanti mereka bisa besar kepala :D. Walau
sebenarnya kami para anggota komunitas mempunyai kesibukan sendiri di sekolah
kami, tapi untuk komunitas jangan mencari waktu luang tapi luangkanlah waktu
untuk komunitas. Karena kami juga mempunyai misi yang sama yaitu memajukan
minat menulis di kalangan remaja. Banyak banget yang udah aku dapat dari
komunitasku, aku belajar untuk membuat majalah, tidak hanya itu tantangan
seperti di tuntut untuk mengerti dunia kepenulisan walaupun sebenarnya
pengetahuan ku tak banyak. Disana aku menemukan sesuatu yang berbeda, karena
aku di ajarkan cara berjuang untuk mendapatkan hasil yang memuaskan bukan untuk
saya saja tapi untuk banyak orang. Tapi selebihnya aku tetap nyaman dengan
komunitasku. Warnet. Yapz..,persinggahan terakhirku sebelum kembali ke asrama.
Dan facebook adalah satu-satunya alat komunikasiku dengan teman-teman ku di
tanah kelahiranku, jika tak ada fb entah aku akan berkomunikasi dengan mereka
dengan apa ya…, kalian tau kan di sekolah tidak boleh membawa handphone. Selain
itu ada seseorang yang menahanku di fb, kadang bisa
membuatku tersenyum, menghibur dikala aku sedih dan membuatku galau. Hahaha.
Itu cerita klasik masa remaja walau begitu tak bisa dilupakan. Tapi tenang
untuk anak seperti aku jatuh cinta itu tak mudah dan aku tak mau menyerahkan
hatiku pada sembarang hatiJ. Adzan maghrib
telah berkumandang suaranya menggema, tak tanggung saling bersaut-sautan dan
membuat pintu asrama secara otomatis tertutup. Saat malam tiba kemungkinannya
ada 2,
30% belajar dan 70% cuap-cuap sama anak kamar. Yeahh.., malam adalah sesi
keluarga karena hanya ada teman yang saat ini di dekatku ( tenang ko mi, umi
tetap disampingku walau jauh di mata tapi tetap dekat dihati J ).
Dari malam kami bisa mengerti
satu sama lain karena malam memberikan kita ruang untuk bercanda, bercerita,
menyanyi, gila-gilaan, dan sebagainya. Karena pada saat malam kita bisa
berkumpul utuh semua penghuni asrama, tak berpencar ke malioborolah kegiatan
apalah, nglayap kemana lah. Ternyata malam sungguh penuh keceriaan. Satu hal
yang harus di mengerti kami para wanita biasa mengalami pms yapz..,karena itu
jika salah satu dari kita sedang kedatangan tamu, siap-siap , jangan deket-deket
apalagi ganggu karena satu kata saja yang bisa memancing emosi ia akan
berceloteh panjang lebar. Jika tak mau mendengarnya tutup telinga saja, karena
sekali pemantik menyala akan membakar dan merembet ke segala arah. Hahaha. Tapi
ini sungguhan loh.,. Kami biasa berbagi cerita apa saja yang menurut kita patut
di bahas mulai, keluarga, temen yang nyebelin paling seru adalah cerita cinta.
Ssst.,ini rahasia jadi aku ga bisa ceritain. Sekilas info saja tentang cinta
yang teman-temanku rasakan. Aku belum pernah merasakan jatuh cinta yang
sesungguhnya, jadi aku mengenalnya lewat teman-teman. Begini, katanya jatuh
cinta itu indah, namanya juga jatuh cinta kalau tak mau jatuh ga usah bercinta.
Haha, kasarannya begitu karena walau katanya di bibir cinta itu membuai angan
tapi tak jarang yang mengalami pertengkaran, adu emosi (ababil maksudnya) dan
hal-hal sepele yang membuat perpecahan, padahal solusi ada di depan mata. Aku
pernah berkata begini dengan temanku yang sedang patah hati, kalau aku jadi
kamu aku pasti begini
“ Jika
tangan tak bisa menggapai, jika cinta tak bisa di miliki, jika dia bukan
takdirku, biarkanlah., biarkanlah di bahagia dengan kebahagiannya dan aku cukup
bahagia dengan menyimpan cintanya. Tapi malah temenku bilang “ kamu ga akan selamanya mengalah terkadang
cinta juga harus di kejar”. Sudah lah bingung dengan cinta, entah lah
biarkan saja cinta itu mau menyapa kapan, dimana dan dengan siapa, mau muaranya
sampai ke ujung dunia pun terserah. Satu yang ku minta dari Allah untuk rasa
yang belum pernah aku rasakan “ Allah..,
jika suatu saat cinta dating menyapa, jangan biarkan aku larut dalam cinta
sesaatnya.” .Sahabat itu seperti
gembok kamu tau kenapa? Karena setiap kali bercerita
kami berjanji untuk tidak membukanya., membuka diri saat yang lain sedang lara. Aku punya sebuah kalimat untuk teman-temanku, rasaku memang bukan rasamu tapi kita ada
untuk berbagi rasa.
Saat ini laah yang membuat kehangatan diantara kita, sering kali beradu emosi
tak membuat banyak kesenjangan hati diantara kita. Iyakan,iyakan J. Malam ini tak ada telepon
asrama yang berdering
untuk ku, kadang saat aku bercakap dengan umiku dari ujung telepon yang
jaraknya ribuan kilometer membuat ku semakin rindu, tapi itu juga alasanku
untuk tetap tinggal. Aku berusaha untuk menjadi anak yang berbakti,
membanggakan dan berguna bagi nusa dan bangsa. Umi dan bapakku adalah
inspirasi tersendiri untukku. Aku ingin
keputusanku pergi dari tanah kelahiranku, mengembara mencari ilmu adalah
keputusan yang tak sia-sia, meninggalkan teman-teman ku di seberang sana,
bertemu dengan teman baru. Aku pernah berpikir begini kenapa aku bisa ketemu
teman-teman seperti mereka maksudnya sekarang aku mempunyai teman-teman mulai
dari paling pinggir Indonesia sampai pinggir lagi. Tak sampai otakku ini
memikirkan itu mungkin hanya ada satu jawaban, yaitu takdir. Malam semakin
larut, aku terbuai oleh lamunan saat ku akan tidur. Aku
menuangkannya ke dalam secarik kertas, tak banyak yang kutulis hanya sebuah
kalimat yang katanya mewakili setiap inci hatiku. Saya aku tak sering dapat
melihat bulan, bintang di angkasa karena untuk menengoknya saja tak bisa
terhalang oleh polusi udara yang bertebaran di penjuru kota.
Aku mempunyai catatan permanen di
hidupku begini,
Setiap
hari itu penting, hari-hari memiliki hak masing-masing untuk mendapatkan
keberuntungan, kejutan yang di dapat. Tapi kadang kala hari juga bisa sangat
mencekik, membuatku ingin cabut dari hari. Walau begitu hari-hariku pantang
untuk di leweti untuk hanya sekedar berdiam diri di dalam sangkar yang sempit.
Itu salah satu catatan yang
kubuat sendiri dan mempunyai ruang yang berbeda bagiku karena, aku tak ingin menjadi anak yang
bisanya berpangku tangan pada orang lain, hanya bermalas-malasan,
bersantai-santai padahal negeri ini membutuhkan banyak perubahan.
Aku juga sangat terinspirasi
dengan karang dan ombak kalian tau
kenapa., karena karang adalah sesosok yang begitu tegar dia semakin tegar saat
ombak berkali- kali menghantam. Ombak, kalian tau ada apa dengan ombak, ombak
dan angin, saat angin mempermaikannya ombak malah semakin kuat berlari ia
menjadikan angin sebagai pendorong bukan sebagai hambatannya untuk menuju
pantai. Dan seharusnya seperti itu aku, saat yang lainnya membawa ku untuk
mundur aku malah menjadikannya agar aku tetap maju terus sampai dunia
benar-benar ada di genggamanku.
Hari
ini telah usai entah saat esok pagi menyapa aku masih dapat berdiri tegak atau
tidak. Pastikan iya, karena aku karang
tak kenal ombak.
Created
by : Inas Sany
XI IPA 2