Sampai Ujung WaktuKu

Saat ini aku duduk di kelas 3 SMA, yang membuat berbeda dari ujian- ujian sebelumnya adalah setelah ini aku akan jadi apa? ini yang belum benar-benar aku pikirkan saat aku naik ke SMA apalagi kelulusan SMP. Aku mulai bingung akan masuk perguruan tinggi dengan jurusan apa dari iklan " Holcim" yang bunyinya "ataukah besar atau kecil jadi pujaan atau terabaikan" . Aku bukan takut jika tidak di puja, aku hanya takut jika nanti aku tak ada disini, aku tak mempunyai pahala yang akan terus mengalir nanti saat aku sendiri di bawah tanah. Aku sedih melihat rapotku yang nilainya pas-pasan, tapi aku tetap bersyukur, dan mengevaluasi diriku. Aku hidup dan menjaga tubuhku, semampuku, aku merawat diri untuk terus melihat mereka, aku bertahan untuk membahagiakan mereka yang ku sayang, dan aku berjuang untuk, Agama, Bangsa dan Negaraku. Banyak kesedihan di balik tawa, banyak kasih di balik kebisuan. Cinta adalah hal yang mudah untuk di rasakan tetapi aku sadar bahwa cinta bagiku tak mudah untuk di ungkapkan. Ini adalah hidupku aku yang akan menuliskannya sendri dengan izin Allah. Maaf kawan, banyak hal yang tak bisa ku bagi dengan kalian, karena hanya satu alasannya, aku tak mau mengulang masa lalu yang pahit, cukup aku saja yang tau. Memang aku tak benar-benar kuat untuk menghadapinya. Aku hanya berpura-pura kuat untuk menghadapinya. Semua akan berjalan dengan kehendakNya kawan. Literatur hidup akan mengalami banyak hambatan dan pasang surutnya, dan sampai saat ini aku terus mencoba untuk tak meremehkan diriku sendiri dan terus meyakini bahwa AKU BISA !. Semua ini akan terus berjalan sampai aku menemukan Ujung Usia ku.