Pages
Dunia ku
Hari ini untk Hari esokkk ;)
"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”― Mahatma Gandhi
curcol lagii,
Diposting oleh
inas sany
di
16.36
Sabtu, 11 Januari 2014
Pagiii, pagi ini aku terpikir oleh kata-kata sendiri untuk berkomitmen pada suatu komunitasku. Melihat status mereka di dunia virtual, kembali menyadarkanku bahwa ada banak yang harus aku urus. Tapi disisi lain aku mulai ragu dengan komitmenku, aku takut aku tak bisa melakukannya walau aku terlihat orang yang kuat disana. Tapi sebenarnya aku tak lebih kuat dari mereka. Aku takut aku ga bisa jalani semua pekerjaan yang udah kita susun. Keraguan yang menghampiriku ini datang tanpa aku memintanya. Aku mohon pada saat yang sama agar aku tetap melanjutkan semua ini. Banyak yang ingin aku lakukan disana, berbagi, menggali ilmu menyamakan lagi tujuan kita. Sudah banyak cerita yang kalian berikan dalam catatan harianku, kalian itu seperti mata kuliah yang harus aku selesaikan untuk mendapatkan nilai. Tapi kalian lebih dari sebuah nilai, karena kalian tak bisa diukur dengan angka.
Label:
cerita ku
1 komentar
Memulai dan Memperjuangkannya
Diposting oleh
inas sany
di
17.59
Sabtu, 04 Januari 2014
kenapa ketika aku mulai bersemangat, ada saja yang membuat aku menjadi down. dan alasan-alasan yang membuatku semakin menunda projectku. aku sendiri bertanya pada diriku, kapan kamu akan kembali seperti kamu yang dulu, yang semangat menulis dan mulai mewujudkan mimpi. Entah aku merasa aku adalah orang yang payah. Selalu mengalah pada nafsu dan selalu kalah. Seharusnya sekarang aku mulai janji pada diriku sendiri untuk selalu berusaha dan ga stop sama kemalas yang memang ia seperti ada di gendonganku. Merayuku dan meninabobokanku. Ketika aku sadar dengan sikapku yang tak berubah, kali ini aku akan menyadarkan diriku sendri, meloncati pagar yang memang harus aku loncati sedari duluu. Mungkin tulisan di blog ini ga penting. Tapibagi aku ini semua mempunyai nyawa karena aku yang menuliskannya dengan seluruh alam sadarku. Begitu kembali aku sadar aku harus memulai dan memperjuangkan lagi mimpi-mimpiku. Mimpi yang belum aku capai, aku tak mau menungggu tua untuk aku bisa mencapainya, kalau bisa diwujudkan sekarang kenapa harus besok.
Label:
Dunia ku
0
komentar
Diposting oleh
inas sany
di
21.01
Jumat, 16 Agustus 2013
assalamualaikum, haii, apa kabarrr??
udah lama niih aku ga nulis setelah abis puasa sama lebaran, tahun ini aku mempunya project yang cukup serius, karena itu termasuk satu dari beberapa daftar mimpiku. Setelah lama tidak menulis aku ingin melemaskan tangan dan mengaktifkan otakku, dengan membuat prakata ini.
Hari ini adalah hari ulangtahun negeriku Indonesia, aku tau indonesia tidak sedang baik-baik saja, sama halnya seperti mesir yang sekarng sedang perang dengan berbagai senjata, dan sangat terlihat bahwa mereka sednag berperang. Tapi negeriku indonesia berperang tanpa terlihat oleh mata kepala, ia akan terlihat saat kita melihatnya dengan mata hati kita. Indonesia negeriku, bagaimanapun kamu sekarang aku akan tetap bertumpah darah untukmu, jika sekarang aku tak bisa melakukan apapun aku yakin saat aku dewasa aku akan membawamu pada jalan yang benar. Indonesia negeriku, kita harus segera sadar bahwa negeri ini tak cukup hanya kata-kata saja yang mewakili tapi aksi kita.
udah lama niih aku ga nulis setelah abis puasa sama lebaran, tahun ini aku mempunya project yang cukup serius, karena itu termasuk satu dari beberapa daftar mimpiku. Setelah lama tidak menulis aku ingin melemaskan tangan dan mengaktifkan otakku, dengan membuat prakata ini.
Hari ini adalah hari ulangtahun negeriku Indonesia, aku tau indonesia tidak sedang baik-baik saja, sama halnya seperti mesir yang sekarng sedang perang dengan berbagai senjata, dan sangat terlihat bahwa mereka sednag berperang. Tapi negeriku indonesia berperang tanpa terlihat oleh mata kepala, ia akan terlihat saat kita melihatnya dengan mata hati kita. Indonesia negeriku, bagaimanapun kamu sekarang aku akan tetap bertumpah darah untukmu, jika sekarang aku tak bisa melakukan apapun aku yakin saat aku dewasa aku akan membawamu pada jalan yang benar. Indonesia negeriku, kita harus segera sadar bahwa negeri ini tak cukup hanya kata-kata saja yang mewakili tapi aksi kita.
Label:
cerita ku
0
komentar
#puisi360
Diposting oleh
inas sany
di
21.58
Senin, 29 Juli 2013
ketika duka bertahta
nyaris lara yang berkuasa
tak ada nada apalagi senandung
yang kurasa hanya malam kelam
entahlah,
kini hati bergemuruh, penuh kesesakkan
ada sengketa di dalam diriku,
yang tertahan tak bisa kuredam
bersandar pada puing-puing yang tersisa
merasai hari yang mengekang dalam buaian,
ini nyawa masih mencari kehidupan, harapan yang kan tiba
nyaris lara yang berkuasa
tak ada nada apalagi senandung
yang kurasa hanya malam kelam
entahlah,
kini hati bergemuruh, penuh kesesakkan
ada sengketa di dalam diriku,
yang tertahan tak bisa kuredam
bersandar pada puing-puing yang tersisa
merasai hari yang mengekang dalam buaian,
ini nyawa masih mencari kehidupan, harapan yang kan tiba
Label:
getar penaku
0
komentar
katakan saja #28
Diposting oleh
inas sany
di
06.38
Minggu, 30 Juni 2013
kapan kali aku bertemu denganmu
melihat tingkahmu
sungguh nyetrik
kamu yang apa adanya
senyummu
bak mawar yang merekah
tawamu
bak bisul yang baru pecah
indah memang jika mengingatnya
tapi kawan,
ada satu yang mengganjal dihatiku
mengapa?
mengapa?
sekarang kau jauh,
jauh benar dariku
ini bukan alasan jarakkan?
kawan teknologi sudah semakin canggih
mengapa kau tak mengabariku?
sekadar bertanya kabar? Kau tak menjawab
apa aku memiliki salah kawan?
ada apa gerangan
katakan saja
aku tidak akan marah
melihat tingkahmu
sungguh nyetrik
kamu yang apa adanya
senyummu
bak mawar yang merekah
tawamu
bak bisul yang baru pecah
indah memang jika mengingatnya
tapi kawan,
ada satu yang mengganjal dihatiku
mengapa?
mengapa?
sekarang kau jauh,
jauh benar dariku
ini bukan alasan jarakkan?
kawan teknologi sudah semakin canggih
mengapa kau tak mengabariku?
sekadar bertanya kabar? Kau tak menjawab
apa aku memiliki salah kawan?
ada apa gerangan
katakan saja
aku tidak akan marah
Label:
30 hari menulis cerita
0
komentar
Satu Langka bag2 #27
Diposting oleh
inas sany
di
03.17
Sabtu, 29 Juni 2013
Aku adalah seorang mahasiswi seni lukis, kalian
mungkin bisa membayangkan aku, seorang anak seni lukis yang hobi bawa peralatan
menlukisku kemana-mana, aku senang memakai pakaian kodok, menggunakan topi, rambutku
panjang, eh walaupun aku anak kesenian tapi aku selalu rajin merawat rambutku,
yaa.., paling tidak ada yang terawat, uupps. Beda dengan sahabatku, yaa dia
adalah mahasiswi ekonomi, kami berbeda dalam banyak hal, contohnya, pakaian,
aku tidak peduli orang berpikir bagaimana tentang pakaianku yang penting aku
merasa nyaman. Dan Lili, dia mengenakan jilbab, sopan lemah lembut, dan tentu
saja pakaiannya selalu rapi dan yang terpenting aromanya wangi.
Tapi di luar semua perbedaan itu, kita adalah teman yang tak bisa terpisahkan, kita berteman sejak kita masuk SMA yang sama, walaupun aku adalah anak perantauan, yang lekat sekali dengan dunia kos, dan lili anak rumah yang patuh sekali dengan aturan orangtuanya.
Dan hari itu kita berhasil menjual kue yang di buat Lili, aku tau ini pengalaman lili yang pertama bisa mendapatkan uang dengan jerih payahnya sendiri, sedang aku, aku sudah biasa mendapatkan uang dari hasil melukis.
“rinai, hari ini kamu mau makan apa? Biar aku yang traktir, eitss, tapi jangan mahal-mahal ya, haha” wajah rinai terlihat begitu riang, senyumnya mengembang seperti adonan kue.
“mm, apa yaa? Mie ayam mas yudi aja” aku juga ikut menimpali dengan senyum yang sama dengan sahabatku,
“okke, siap boss” tangan lili merangkul bahuku, mengajakku untuk segera ke tempat tujuan, aku mengiyakannya dengan mengikuti arah tangan lili merangkulku,
“ makasih ya rinai, kamu udah bantu aku mempromosikan kue ku, ga tau dech, kalo ga ada kamu”
“ahaha, kamu ini kaya baru kenal aku aja, kalo ada yang bisa aku bantu kenapa ga aku bantu” aku sambil mencubit perut lili, tertawa dan berkata tidak masalah buatku.
sesampai di tempat mie ayam mas yudi, lili langsung pesan, tentunya untuk dua orang, aku dan lili. Di warung kaki lima ini kami biasa nongkrong, bukan saja mienya yang murah tapi mie ayam mas yudi ga ada tandingannya, warung boleh kaki lima, rasanya bintang lima.
Tapi di luar semua perbedaan itu, kita adalah teman yang tak bisa terpisahkan, kita berteman sejak kita masuk SMA yang sama, walaupun aku adalah anak perantauan, yang lekat sekali dengan dunia kos, dan lili anak rumah yang patuh sekali dengan aturan orangtuanya.
Dan hari itu kita berhasil menjual kue yang di buat Lili, aku tau ini pengalaman lili yang pertama bisa mendapatkan uang dengan jerih payahnya sendiri, sedang aku, aku sudah biasa mendapatkan uang dari hasil melukis.
“rinai, hari ini kamu mau makan apa? Biar aku yang traktir, eitss, tapi jangan mahal-mahal ya, haha” wajah rinai terlihat begitu riang, senyumnya mengembang seperti adonan kue.
“mm, apa yaa? Mie ayam mas yudi aja” aku juga ikut menimpali dengan senyum yang sama dengan sahabatku,
“okke, siap boss” tangan lili merangkul bahuku, mengajakku untuk segera ke tempat tujuan, aku mengiyakannya dengan mengikuti arah tangan lili merangkulku,
“ makasih ya rinai, kamu udah bantu aku mempromosikan kue ku, ga tau dech, kalo ga ada kamu”
“ahaha, kamu ini kaya baru kenal aku aja, kalo ada yang bisa aku bantu kenapa ga aku bantu” aku sambil mencubit perut lili, tertawa dan berkata tidak masalah buatku.
sesampai di tempat mie ayam mas yudi, lili langsung pesan, tentunya untuk dua orang, aku dan lili. Di warung kaki lima ini kami biasa nongkrong, bukan saja mienya yang murah tapi mie ayam mas yudi ga ada tandingannya, warung boleh kaki lima, rasanya bintang lima.
Label:
30 hari menulis cerita
0
komentar
Satu Langkah #26
Diposting oleh
inas sany
di
06.53
Jumat, 28 Juni 2013
“kuenya enak,” aku asik
sekali menghabiskan kue yang di buat sahabatku
“iya, aku dapat resep dari majalah, trus iseng-iseng bikin” lili senyum-senyum sendiri melihat sahabatnya
dengan lahap memakan kue buatannya.
Hujan di luar membuat suasana di dalam rumah semakin hangat, kehangatan yang dirasakaan oleh kedua sahabat ini, menikmati secangkir teh ditemani dengan kue beraroma coffe. Indah terasa indah saat kita terbuai dalam kehangatan lingkar sahabat, tawa dan canda khasnya membuat siapa saja betah berlama-lama dekat dengannya.
“lili, kapan-kapan buat yang banyak terus kita jualin dech” aku masih dengan posisi duduk dan memakan habis kue yang tersisa di piring. “iya, rinai, aku juga maunya gitu tapi lihat ntar dech, pelan-pelan rinai makannya” lili melihatku seperti orang yang tak pernah makan setahun. Yaa, maklumlah aku ini kan anak kos, dan lili anak rumah yang terjamin makan tiga kali sehari.
“jangan ntar ntar,keburu ada yang duluin loh, aku bakal bantuin kamu promosi di kampus dech, uhukk, uhuukk” aku buru-buru mengambil minum, karena makan sambil ngomong, aku jadi tersedak. “rinai makannya, ngomong tu makanan di mulut di habisin dulu, jadi kesedakkan” alis mata lili mulai mengkerut melihat aku tersedak.
-ooo-
“kue, kue, boleh di buktikan keenakkannya” aku jalan kesana, jalan kesini, balik kesana, balik kesini, mondar mandir kayak setrika Cuma buat nawarin kue buatan sahabatku, lili.
“ini mas, mba, ga bakal nyesel ko” lili juga sama seperti aku sibuk menawari kue, tersenyum ramah, berkata bahwa kue ini tidak ada tandingannya, kue ini lebih enak daripada kue yang ada di hotel bintang lima, padahal kami juga tidak pernah makan kue yang ada di hotel bintang lima, anggap saja begitulah. Hari pertama kami berjualan kue yang lili buat ada 30 biji dan sisanya Cuma keranjangnya doang, artinya hari ini kami berhasil menjual habis kuenya. Lili senang sekali karena ia belum pernah mendapat uang sendiri dari hasil keringatnya, oiya tentunya keringat ku juga ikut menyumbang, aku juga ikut senang. Kami pulang dengan membawa senyum di wajah,uang ini adalah bukti bahwa kita bisa cari uang sendiri dengan bakat yang kita miliki. Ini baru awal kawan, di depan sana akan ada banyak hal yang dapat kita lakukan, dengan manfaat yang lebih besar pengaruhnya, baik untuk diri kita bahkan juga untuk orang lain.
Hujan di luar membuat suasana di dalam rumah semakin hangat, kehangatan yang dirasakaan oleh kedua sahabat ini, menikmati secangkir teh ditemani dengan kue beraroma coffe. Indah terasa indah saat kita terbuai dalam kehangatan lingkar sahabat, tawa dan canda khasnya membuat siapa saja betah berlama-lama dekat dengannya.
“lili, kapan-kapan buat yang banyak terus kita jualin dech” aku masih dengan posisi duduk dan memakan habis kue yang tersisa di piring. “iya, rinai, aku juga maunya gitu tapi lihat ntar dech, pelan-pelan rinai makannya” lili melihatku seperti orang yang tak pernah makan setahun. Yaa, maklumlah aku ini kan anak kos, dan lili anak rumah yang terjamin makan tiga kali sehari.
“jangan ntar ntar,keburu ada yang duluin loh, aku bakal bantuin kamu promosi di kampus dech, uhukk, uhuukk” aku buru-buru mengambil minum, karena makan sambil ngomong, aku jadi tersedak. “rinai makannya, ngomong tu makanan di mulut di habisin dulu, jadi kesedakkan” alis mata lili mulai mengkerut melihat aku tersedak.
-ooo-
“kue, kue, boleh di buktikan keenakkannya” aku jalan kesana, jalan kesini, balik kesana, balik kesini, mondar mandir kayak setrika Cuma buat nawarin kue buatan sahabatku, lili.
“ini mas, mba, ga bakal nyesel ko” lili juga sama seperti aku sibuk menawari kue, tersenyum ramah, berkata bahwa kue ini tidak ada tandingannya, kue ini lebih enak daripada kue yang ada di hotel bintang lima, padahal kami juga tidak pernah makan kue yang ada di hotel bintang lima, anggap saja begitulah. Hari pertama kami berjualan kue yang lili buat ada 30 biji dan sisanya Cuma keranjangnya doang, artinya hari ini kami berhasil menjual habis kuenya. Lili senang sekali karena ia belum pernah mendapat uang sendiri dari hasil keringatnya, oiya tentunya keringat ku juga ikut menyumbang, aku juga ikut senang. Kami pulang dengan membawa senyum di wajah,uang ini adalah bukti bahwa kita bisa cari uang sendiri dengan bakat yang kita miliki. Ini baru awal kawan, di depan sana akan ada banyak hal yang dapat kita lakukan, dengan manfaat yang lebih besar pengaruhnya, baik untuk diri kita bahkan juga untuk orang lain.
Label:
30 hari menulis cerita
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
Blogger templates
Total Pageviews
Categories
- 30 hari menulis cerita (28)
- cerita ku (4)
- Dunia ku (8)
- getar penaku (11)
Popular Posts
-
oke saat ini saya lagi pengen merintis karier saya.., dan ini di lakukan benar-benar dari awal.., awal ! dan ini mimpi-mimpi ku.., . aku ...
-
Teman, langit selalu mempunyai cara sendiri untuk membuat kita tersenyum bahkan juga menangis, sekalipun juga mengais ke...
-
kenapa ketika aku mulai bersemangat, ada saja yang membuat aku menjadi down. dan alasan-alasan yang membuatku semakin menunda projectku. aku...
-
Pagiii, pagi ini aku terpikir oleh kata-kata sendiri untuk berkomitmen pada suatu komunitasku. Melihat status mereka di dunia virtual, kemba...
-
Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana Kau ini bagaimana? kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya kau suruh aku be...
-
Np: Tompi, Menghujam Jantungku yaap masih bersama kami di 105,6 radio anak muda. RADIONYA ORANG NGHITS “Miss Cing, ini ada...
-
setiap hari setiap kali setiap jam dipertengahan diseperempat jam dalam sehari kau datang hadir menemani hidupku mewarnai setiap hitam putih...
-
malam, kini matahari tengah bersemayam menanti bumi menemui di tempatnya ku rasakan tubuhku telah lelah mengelana mencari tempatku ...
-
ini crita lama sebuah ungkapan biasaa.., crita masa remaja:) aku baru merasaknnya. ,kenapa teman" ku bilang 'mending aku sakit g...
-
setiap hari itu penting. Hari-hari memiliki hak masing-masing untuk mendapatkan keberuntungan kejutan yang di dapat. Tapi kadang kala hari ...
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Mengenai Saya
- inas sany
- yogyakarta
- inas ya....,saya biasa di pangil dengan sebutan itu...,dua orang yang paling saya cintai yang memberikan nama itu...., namun di balik nama yang "lembut" entah aq bisa mewujudkannya atau tidak menjadi pribadi yang "mereka" harapkan...., hari ni menjadi kepompong...., esok sayapnya kan menghiasi bumi pertiwi merangkak.berjalan.berlari.meniti tangga demi tangga menjemput asa yang ingin saya capaii..,:)
Blogroll
Blogger news
home
Labels
- 30 hari menulis cerita (28)
- cerita ku (4)
- Dunia ku (8)
- getar penaku (11)