"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

Akan Tiba

Rabu, 03 Oktober 2012
Jika masanya Tiba
ku akan berjumpa denganmu
ku akan ucapkan
Selamat datang
Ku harap Geladah ini bisa
kita bawa berlayar keliling samudra
     Kau masuklah dalam setiap ruang di hidupku
     Saat semuanya tlah terisi
     Kuharap kau bisa menjadi nahkodaku
     Mengarungi dunia dan akhirat kita
Pintaku hanya satu untukmu
Anganku hanya satu untukmu
Untukmu kumohon bawalah aku
Ketempat kau menyimpan sejuta rasamu
dan hanya aku yang ada disana

Galau

Kamis, 20 September 2012
Kabar itu tlah datang
Meracau pikiran
mancabik hati
   Sabar.,
   Tentu.,
   Tapi sampai kapan?
 Jangan tanyakan Aku!


Sejuta rasa
Sejuta Asa
    Mohon jangan getarkan lagi
    Aku sudah cukup senang
    Cukkup tenang
Dengan kamu..,
Tak ada disini

Sendu Lembayung Senja


Aku tentu tak begini
Jika...
Tak ada yang menekanku
    Menghambat peredaran darahku
    Kalau saja
    Andai saja
    Kata yang bertuan itu
    Tak memecah lengkungku
Duri dalam riak
Kaca yang ternodai
Sekali saja untukku
Jangan kau tularkan yanglain

Membakar Jiwa Ksatria

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini Api
Dari bara yang membara
    Merangkak untuk berjalan
    Berjalan untuk berlari
    Berlari utuk menerjang
Tak seberapa rintangannya
Biar badai meradang
Aku tak akan gentar
     Kelak akan ku ukir dunia
     Taruh dunia dalam genggamku
     Biar jatuh bangun
Aku akan bangkit
Sampai panah menghunus waktuku

Rasa.,Rasaku.

Kamis, 24 Mei 2012



“ Semuanya berawal dari aku membuka mata, sampai mata ini benar-benar tertutup”
            Lazuardi indah bermandikan cahaya matahari, cerah namun—seperti biasa udara kota sudah tak segar lagi, tak kurang dari jam 6 polusinya sudah bertebaran uuh—sudah biasa. Hari ini untuk kesekian kalinya aku menapaki pagi membawa tas dan seluruh peralatan sekolahku untuk belajar tentunya, dengan membawa kotak makanku kakiku melangkah--. Aku terbiasa sarapan pagi di ruang kelas, melihat jalanan yang masih lengang, melihat sekelompok ibu-ibu yang asik bercengkrama di depan penjual sayur. Aku pernah berpikir tentang sekelompok ibu-ibu itu, pikiran itu terlintas begitu saja dan memunculkan pertanyaan dalam benakku. –Apa saat aku tua aku, akan suka mengomel, berpetuah ini itu lantas tak banyak disukai anak-anak. Aku yakin mereka yang lebih dulu lahir lebih dulu merasakan remaja, dewasa sampai rambutnya tak lagi hitam atau matanya tak berlensa retina melainkan lensa cembung, jalannya harus ditopang dengan sebuah tongkat. Pasti beliau-beliau mempunyai banyak pengalaman yang tak kalah mengesankan di masanya.Waktu yang telah mereka lewati itu yang membuat mereka banyak berpetuah ini itu seperti “ belajar yang rajin yang nak..,supaya kau dapat ranking 1” dan aku yakin beliau pasti pernah mengalami atau setidaknya memahami bagaimana enaknya menjadi orang yang paling pintar satu sekolah. Atau saat anaknya remaja beliau berkata begini “ Hidup ini penuh cinta nak, jika kau bisa menikmatinya setiap saat, kau pasti tak akan bersedih hanya karena satu cintamu tak terbalas” beliau berkata seperti itu,  karena beliau lebih dulu merasakan pahit dan manisnya cinta.hmm., mungkin saat aku tua nanti aku akan menceritakkan hidupku dan biar anakku saja yang mengambil hikmah dan pelajaran dari hidupku. Agar dia tahu tak semudah itu menjalankan hidup, tak semudah membalikan telapak tangan. Hidup ini perlu pengertian, karena saat kita terbangun dari tidur kita, kita tak bermalas-malasan, mengerti bahwa hidup ini bangun tidak hanya untuk mencari makan tapi makan untuk bertahan hidup dan mencari jalan tujuan hidup kita. Hahaha. Aku saja masih sekolah menengah belum mahasiswa apalagi menikah, sudah memikirkan anak. Hmm, rasanya diri ini saja belum jelas arahnya mau dibawa kemana.

Duduk di ruang kelas yang masih tak berpenghuni itu fifthy:fifthy enak karena aku bisa memiliki sedikit ketenangan dari sisi ramai di hidupku, tidak karena terkadang saat sepi membuatku sakit hati, karena ketika aku sedang sendiri sesuatu yang buruk yang pernah terjadi di hidupku datang tanpa permisi. Lepas dari itu aku masih memiliki semangat. Bersandarkan kursi aku membuka kotak makan ku. Satu persatu bangku kelasku terisi, berbincang, menyapa ucapkan “ Selamat pagi” hanya untuk mendekatkan tali pertemanan kita. Setidaknya daripada matahari harus melihat wajah yang muram. Pelajaran pagi ini adalah Fiqih berdebat masalah agama di campur dengan kenyataan dunia yang sekarang terjadi, itu membuat pagi terasa membara, tak heran jika selepas pelajaran banyak anak yang keluar mengambil gelas dan bergantian minum segelas air putih. Guru itu mempunyai caranya sendiri untuk membuat muridnya betah di dalam kelas walau terkadang seorang murid sering menguap di kelas atau bahkan bergaya spidermen mau terbang dan meninggalkan dunia nyata pergi ke alam mimpi. Hahaha, aku jadi berpikir ada tidak ya orang yang dalam hidupnya entah sekarang ia sudah tua atau masih muda ia tidak pernah tidur di dalam kelas yang gurunya sedang berkata ini itu sedang ia entah jiwanya ada dimana. Upss..,mungkin para pelajar yang belajar di luar ruang kelas, maksudku ia yang tak berkesempatan mencicipi bangku kelas.


Kembali di jam pertama, setelah fiqih selesai, berganti dengan fisika..,woooow kalian tau fisika selalu membuat ku mabuk kepayang yapzz..,because I don’t know but…, aku ga akan pernah nyerah buat naklukkin fisika.., buat dia skakmat di tangan ku. Buat dia bertekuk lutut di hadapanku. Hahaha. Kata ustad fisika ku “ mba sesuatu yang mudah itu jangan di persulit” dalam hati haduhh iya aja dech tad.  “Hidup hidupilah muhammadiyah jangan mencari hidup di muhammadiyah” yes I know, kata guru kemuhammadiyahan ku kata-kata itu dari mulut seorang pendiri muhammadiyah yaitu siapa lagi kalau bukan K.H. Ahmad Dahlan beliaulah yang mengarahkan kita untuk menjadi seorang yang berpegang teguh pada islam dengan sebenar-benarnya. Selesai panjang, lebar kali tinggi ustadzah menjelaskan, setidaknya ada yang teringat di kepala walau tak banyak. Hahaha. Lanjutt.., beralih ke ilmu hadits hey.., apa kalian tau saat jam pelajaran ini aku sedikit mengantuk mulut ku berkali-kali menganga.., ingin tidur tapi ku tak bisa.., karena ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat bagi dunia dan akhirat sayang beribu sayang jika di tinggalkan. Kata ustadzah hadist ku “ hak Allah atas hambanya adalah gr hamba menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan apapun. Dan hak hamba atas Allah adalah tidak menyiksa hambanya yang tidak mempersekutukannya( H.R. Bukhori)“ .  Bel berbunyi nyaring tak kalah dengan perut ku yang juga berbunyi. Istirahat, sholat, makan. Usai itu aku kembali ke sekolah membawa buku hanya satu yapzz..,karena memang tinggal satu pelajaran. Tafsir..,ini salah satu pelajar yang ku suka karena kalian tau? Kami suka menggosip tentang cowok dalam pelajaran ini.Eitss.,tapi kita gosipin lelaki yang baik untuk menjadi pendamping nantinya di mahligai pernikahan. Kata “ustadku wanita yang baik akhlaknya akan bertemu dengan lelaki yang baikpula akhlaknya, tak usah mencari cinta karena cinta lah yang akan datang padamu,Wanita diciptakan dari tulang rusuk, bila dibiarkan maka dia akan terus bengkok, namun bila dipaksa maka dia akan patah, maka mengertilah mereka” ustadku ini memang suka menjawab pertanyaan muridnya dari urusan kita saat remaja sampai yaa bias dikatakan mahligai pernikahan. Katanya karena wanita harus di mengerti jadi kita mempunyai alas an untuk ustadku sehingga dia tak bias mengelak jika malah Tanya jawab bukan pelajaran tafsir. Tapi itu juga pelajar kan..,iyakan J. 


Pagi ,siang, telah terlewati sekarang matahari telah jatuh di ufuk barat sebentar lagi matahari akan berganti menerangi negeri lain. Sore..,sore ini aku habiskan untuk pergi ke komunitas ku., tidak berkumpul dengan mereka kadang membuatku rindu. Hahaha. ssst jangan sampai mereka tau nanti mereka bisa besar kepala :D. Walau sebenarnya kami para anggota komunitas mempunyai kesibukan sendiri di sekolah kami, tapi untuk komunitas jangan mencari waktu luang tapi luangkanlah waktu untuk komunitas. Karena kami juga mempunyai misi yang sama yaitu memajukan minat menulis di kalangan remaja. Banyak banget yang udah aku dapat dari komunitasku, aku belajar untuk membuat majalah, tidak hanya itu tantangan seperti di tuntut untuk mengerti dunia kepenulisan walaupun sebenarnya pengetahuan ku tak banyak. Disana aku menemukan sesuatu yang berbeda, karena aku di ajarkan cara berjuang untuk mendapatkan hasil yang memuaskan bukan untuk saya saja tapi untuk banyak orang. Tapi selebihnya aku tetap nyaman dengan komunitasku. Warnet. Yapz..,persinggahan terakhirku sebelum kembali ke asrama. Dan facebook adalah satu-satunya alat komunikasiku dengan teman-teman ku di tanah kelahiranku, jika tak ada fb entah aku akan berkomunikasi dengan mereka dengan apa ya…, kalian tau kan di sekolah tidak boleh membawa handphone. Selain itu ada seseorang yang menahanku di fb, kadang bisa membuatku tersenyum, menghibur dikala aku sedih dan membuatku galau. Hahaha. Itu cerita klasik masa remaja walau begitu tak bisa dilupakan. Tapi tenang untuk anak seperti aku jatuh cinta itu tak mudah dan aku tak mau menyerahkan hatiku pada sembarang hatiJ. Adzan maghrib telah berkumandang suaranya menggema, tak tanggung saling bersaut-sautan dan membuat pintu asrama secara otomatis tertutup. Saat malam tiba kemungkinannya ada 2, 30% belajar dan 70% cuap-cuap sama anak kamar. Yeahh.., malam adalah sesi keluarga karena hanya ada teman yang saat ini di dekatku ( tenang ko mi, umi tetap disampingku walau jauh di mata tapi tetap dekat dihati J ).


Dari malam kami bisa mengerti satu sama lain karena malam memberikan kita ruang untuk bercanda, bercerita, menyanyi, gila-gilaan, dan sebagainya. Karena pada saat malam kita bisa berkumpul utuh semua penghuni asrama, tak berpencar ke malioborolah kegiatan apalah, nglayap kemana lah. Ternyata malam sungguh penuh keceriaan. Satu hal yang harus di mengerti kami para wanita biasa mengalami pms yapz..,karena itu jika salah satu dari kita sedang kedatangan tamu, siap-siap , jangan deket-deket apalagi ganggu karena satu kata saja yang bisa memancing emosi ia akan berceloteh panjang lebar. Jika tak mau mendengarnya tutup telinga saja, karena sekali pemantik menyala akan membakar dan merembet ke segala arah. Hahaha. Tapi ini sungguhan loh.,. Kami biasa berbagi cerita apa saja yang menurut kita patut di bahas mulai, keluarga, temen yang nyebelin paling seru adalah cerita cinta. Ssst.,ini rahasia jadi aku ga bisa ceritain. Sekilas info saja tentang cinta yang teman-temanku rasakan. Aku belum pernah merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya, jadi aku mengenalnya lewat teman-teman. Begini, katanya jatuh cinta itu indah, namanya juga jatuh cinta kalau tak mau jatuh ga usah bercinta. Haha, kasarannya begitu karena walau katanya di bibir cinta itu membuai angan tapi tak jarang yang mengalami pertengkaran, adu emosi (ababil maksudnya) dan hal-hal sepele yang membuat perpecahan, padahal solusi ada di depan mata. Aku pernah berkata begini dengan temanku yang sedang patah hati, kalau aku jadi kamu aku pasti begini


 Jika tangan tak bisa menggapai, jika cinta tak bisa di miliki, jika dia bukan takdirku, biarkanlah., biarkanlah di bahagia dengan kebahagiannya dan aku cukup bahagia dengan menyimpan cintanya. Tapi malah temenku bilang “ kamu ga akan selamanya mengalah terkadang cinta juga harus di kejar”. Sudah lah bingung dengan cinta, entah lah biarkan saja cinta itu mau menyapa kapan, dimana dan dengan siapa, mau muaranya sampai ke ujung dunia pun terserah. Satu yang ku minta dari Allah untuk rasa yang belum pernah aku rasakan “ Allah.., jika suatu saat cinta dating menyapa, jangan biarkan aku larut dalam cinta sesaatnya.”  .Sahabat itu seperti gembok kamu tau kenapa? Karena setiap kali bercerita kami berjanji untuk tidak membukanya., membuka diri saat yang lain sedang lara. Aku punya sebuah kalimat untuk teman-temanku, rasaku memang bukan rasamu tapi kita ada untuk berbagi rasa. Saat ini laah yang membuat kehangatan diantara kita, sering kali beradu emosi tak membuat banyak kesenjangan hati diantara kita. Iyakan,iyakan J. Malam ini tak ada telepon asrama yang berdering untuk ku, kadang saat aku bercakap dengan umiku dari ujung telepon yang jaraknya ribuan kilometer membuat ku semakin rindu, tapi itu juga alasanku untuk tetap tinggal. Aku berusaha untuk menjadi anak yang berbakti, membanggakan dan berguna bagi nusa dan bangsa. Umi dan bapakku adalah inspirasi tersendiri untukku. Aku ingin keputusanku pergi dari tanah kelahiranku, mengembara mencari ilmu adalah keputusan yang tak sia-sia, meninggalkan teman-teman ku di seberang sana, bertemu dengan teman baru. Aku pernah berpikir begini kenapa aku bisa ketemu teman-teman seperti mereka maksudnya sekarang aku mempunyai teman-teman mulai dari paling pinggir Indonesia sampai pinggir lagi. Tak sampai otakku ini memikirkan itu mungkin hanya ada satu jawaban, yaitu takdir. Malam semakin larut, aku terbuai oleh lamunan saat ku akan tidur. Aku menuangkannya ke dalam secarik kertas, tak banyak yang kutulis hanya sebuah kalimat yang katanya mewakili setiap inci hatiku. Saya aku tak sering dapat melihat bulan, bintang di angkasa karena untuk menengoknya saja tak bisa terhalang oleh polusi udara yang bertebaran di penjuru kota.

           
Aku mempunyai catatan permanen di hidupku begini,


Setiap hari itu penting, hari-hari memiliki hak masing-masing untuk mendapatkan keberuntungan, kejutan yang di dapat. Tapi kadang kala hari juga bisa sangat mencekik, membuatku ingin cabut dari hari. Walau begitu hari-hariku pantang untuk di leweti untuk hanya sekedar berdiam diri di dalam sangkar yang sempit.


Itu salah satu catatan yang kubuat sendiri dan mempunyai ruang yang berbeda bagiku  karena, aku tak ingin menjadi anak yang bisanya berpangku tangan pada orang lain, hanya bermalas-malasan, bersantai-santai padahal negeri ini membutuhkan banyak perubahan.


Aku juga sangat terinspirasi dengan karang  dan ombak kalian tau kenapa., karena karang adalah sesosok yang begitu tegar dia semakin tegar saat ombak berkali- kali menghantam. Ombak, kalian tau ada apa dengan ombak, ombak dan angin, saat angin mempermaikannya ombak malah semakin kuat berlari ia menjadikan angin sebagai pendorong bukan sebagai hambatannya untuk menuju pantai. Dan seharusnya seperti itu aku, saat yang lainnya membawa ku untuk mundur aku malah menjadikannya agar aku tetap maju terus sampai dunia benar-benar ada di genggamanku.


            Hari ini telah usai entah saat esok pagi menyapa aku masih dapat berdiri tegak atau tidak. Pastikan iya, karena aku karang tak kenal ombak.

                                                               



                                                Created by : Inas Sany
                                                                     XI IPA 2


Cermin Diri

Kamis, 17 Mei 2012
(1)  Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,maka allah akan memudahkan jalannya menuju surga.dan sungguh para malaikat meletakkan sayap – sayap mereka sebagai rasa ridho mereka atas apa yang mereka lakukan.dan sesungguhnya para penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan memohon ampun bagi orang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan seorang ahli ibadah laksana cahaya bulan di bandingkan cahaya bintang – bintang.dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi dan nabi tidak pernah mewariskan dirham dan tidak pula dinar,sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu, dan barang siapa yang mengambilnya maka ia telah mendapat bagian yang besar.
(Hr. Abu Dawud & At – Tirmidzi )

( 2 )Wanita diciptakan dari tulang rusuk,bila dibiarkan maka di akan terus bengkok,namun bila dipaksa maka dia akan patah.maka mengertilah mereka

( 3).Ibarat sebuah permata yang sangat berharga ,   ditempatkan ditempat yang bagus,yang tak gampang terjamah . itulah wanita dalam Islam.

( 4).Iman adalah ucapan dengan lisan , keyakinan dengn hati , dan amalan dengan anggota badan.iman juga adalah ucapan dan amalan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

( 5 ) .Syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan | pengetahuan akan sebuah nikmat.

( 6 ) .Sesungguhnya orang – orang mukmin itu adalah orang yang apabila di sebut nama Allah gemetarlah hati mereka,dan bila dibacakan kepada mereka ayat – ayat  Nya bertambahlah iman mereka,dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.
( QS. Al – Anfal  ayat 2 – 4 )

( 7 ) .Sebuah pohon akan kokoh jika akarnya menghujam ke tanah.Demikian juga keimanan akan kokoh jika pondasinya kuat tertanam di dalam relung hati manusia.
sumber :http://andrastea.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Semoga ini semua bisa menjadi cermin diri yang baik, agar kita tak terlewat batas :) 



Mutiara Hadits


Mutiara Hadits Imam Ja‘far as

• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”

sumber :http://katamotivasicinta.blogspot.com/2010/01/kata-mutiara-islam-mutiara-hadits-dari.html

mereka adlah alasanku

Rabu, 25 April 2012
setiap hari setiap kali setiap jam dipertengahan diseperempat jam dalam sehari kau datang hadir menemani hidupku mewarnai setiap hitam putih di sela-sela cahaya yang sempit. Kau ada tanpa di undang tapi itu yang membuat senyum ketika aku merasa gundah, gelisah sekalipun galau. Kau tau teman kalian adalah keluarga kedua bagiku di sini aku menemukan kalian dan disini pula kalian menemukan aku. Aku yang seperti terdampar di kota pelajar bingung ingin kemana tapi kalian mengarahkannya begitu baik kepadaku sehingga aku tidak tersesat terlalu jauh walau kadang angin jahat berbisik untuk tak mengikutimu kawan. Kawan percayalah aku juga sama seperti kalian ingin meraih kebahagiaan demi kedua orangtua. Orangtuaku adalah alasanku ingin sukses.

CINTA TAK BERMUARA

Senin, 23 April 2012
-->

Dari aku untuk kamu
                “ hidup ini terlalu berharga sia-sia kalau hanya memikirkan hal yang memang menyakitkan”

                Benih ini ada begitu saja tanpa ada yang menyiraminya benih ini lebih kuat. Aku tak tau kapan dan dimana tepatnya aku mulai merasakan ini. Aku sendiri tak berusaha membuatnya subur dalam hatiku tapi aku juga tak berusaha menebangnya. Karena aku hanya ingin menyimpannya—Saat ini aku tidak ingin memiliki dia sebagai relasi hidupku. Sekarang hanya ada teman—diantara kita. Aku mengenalnya hanya lewat short message service tak lebih dari itu. Dia hadir setiap hari setiap kali di pertengahan diseperempat jam dalam sehari di layar handphone ku. Hanya dari situ lebihnya mungkin lewat telephone kita bertukar suara bercerita dari ujung telephone yang jaraknya ribuan kilometer. Yang paling menyesakkan dari pertemanan ini adalah ketika aku telah merasakan benih ini. Kebiasaan ini telah membawa bekas saat sehari saja aku tak bertukar message, rasanya telah lama tak berjumpa. Kangen. Dia memberikan aku perhatian, pengertian dan nasehat-nasehat yang sangat berarti ketika aku berada di persimpangan hidupku. Suatu hari dia pernah bertanya “ kamu… sudah punya pacar” aku tak tau persisnya apa, mengapa dia bertanya seperti itu. “ Aku ..punya komitmen yang harus aku pegang aku ingin menjaganya untuk masa depanku, karena aku piker pacaran hanya akan membuang waktu, hanya akan menyita aku dari pelajaranku J kamu sendiri ? “ aku menjawabnya dengan biasa saja karena memeang itu kenyataannya.  Layar handphone ku menyala lagi, satu message baru dari dia . “ bagus..,kan jadi lebih terkontrol, aku nunggu kamu aja dech J “entah mengapa hati ini berdesir getarannya aneh, rasanya senang tapi bercampur benci mengapa aku merasakan ini. “ ahaha :D “ aku membalasnya dengan tertawa dan emoticon tertawa. “ kok ketawa sih.., ? J” dia menjawab lagi-lagi. “ trus mo ngapain lagi coba.. “aku santai saja menjawab walau sebenarnya keringat di keningku berjatuhan. “ bilang iya kek :D “jawaban itu semakin membuat jantungku berdetak cepat. “haha.., kamu bercanda aja woo..,! “ satu message lagi ku kirim untuknya. “ kita lihat saja nanti, J” aku piker pembicaraan ini semakin lama semakin membuat jantungku beku karena dia, maka aku mengirimkan sati message lagi untuknya “ oke J aku ngantuk aku tidur dulu ya have a nice dream”  “ have a nice dream mimpiin aku ya..,” cukup sudah  malamini hatiku berbunga aku tak ingin bunga ini menjadibumerang dalam hidupku yang  menjadi penghancur tembok hatiku. Karena aku tidak ingin mengalihkan perhatianku dari belajarku, organisasi dan kegiatan-kegiatan yang ku jalani. Aku masih ingin menjalani masa remajaku dengan kegiatan yang bermanfaat bukan hanya sekedar bercinta yang kadang menurutku lebih banyak dusta daripada jujur diantaranya. Tapi tekadang rasa ini semakin nyaman karenadia yang selalu ada dengan segala kepribadian yang baik menurutku. Membawa aku kedalam taman bunga yang harum. Aku sedikit berharap dari pertemanan ini tapi--. Walau mulut ini terkadang bias berbohong tapi hati tak pernah bias berbohong. Maka aku memutuskan untuk membiarkan saja rasa ini .Membiarkannya seperti air mengalir tanpa tau muaranya dimana. 
-->Setelah libur panjang usai aku jarang untuk bertukar message entah semakin hari intensitas ku dengan dia untuk berbagi cerita berkurang secara perlahan. Aku tak mau memulainnya untuk hanya sekedar menyapa biarkan dia saja yang memulainnya. Aku sendiri sedikit membatasi percakapan diantara kita karena aku tau, aku akan lebih berharap jika aku sering dengannya. Ini semua semakin tidak jelas karena aku baru tau dia seorang yang php (pemberi harapan palsu). Cukup sudah aku tak ingin membuat hati ini mempunyai banyak pertanyaan tentangnya. Jika ini rasa pertamaku dan aku lebih suka menyimpannya daripada memilikinya. Karena aku tau semua pasti ada waktunya, dimana dan dengan siapa rasa menemukan muaranya. Karena aku ingin memiliki seseorang dan dimiliki seseorang pada saat yang indah untuk yang pertama kalinya dan terakhir kali. Aku tak tau dia memikirkan apa atau dia benar-benar ingin menunggu ku atau mungkin hanya sekedar bualan semata saja. Kalau ada yang bilang cinta itu harus dikejar sampai dapat mungkin pepatah itu tidak untuk aku karena rasa ini lebih indah untuk disimpan saja. Pada suatu masa pasti pintu hati ini akan terbuka lagi dengan cerita yang berbeda mungkin lebih indah atau lebih pada memperjuangkan cinta itu. Sebuah cerita cinta itu tidah ada yang buruk mereka mengalami manisnya di depan walau nanti akhirnya mereka tak tau jika jadinga habis manis sepah dibuang. Seperti aku yang tak tau muaranya mana, membiarkannya mengalir di derasnya ombak berputar mencari ujung dari semua kisah cinta ini.   

                                                                                                                                         by: inas sany

Terimakasih pahlawa-pahlawanku

Sabtu, 21 April 2012
" Tak ada setetes darahpun yang tak berharga untuk harapan demi negeriku "

Malam ini bulan elok membentuk senyum, lengkungan yang indah bersinar menemani para pujangga malam. Bintang setia membentuk beribu rasi yang aku sendiri tak tau apa bentuk dan maksudnya. Jendela kamarku terbuka lebar angin malam tak segan tuk menyapa untuk hanya sekedar melelehkan hati yang beku, membelai rambut memeluk tubuh tanpa ragu. Aku terpaku diam tak banyak kata hanya sesekali hembusan nafas yang terdengar risau bercampur angin malam. Dalam sepi aku teringat sebuah kalimat yang takkan pernah aku lupakan dari seorang yang arif di setiap perjalannan hidupnya. Beliau berkata begini " saya tak pernah menyesal lahir di negeri ini saya tak akan pergi dari negeri ini bahkan keinginanpun tak punya, terserah mau seberapa rusah hancurnya sistem pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dan disitulah seharusnya saya, membangun memajukan mensejahterakan lagi rakyat negeri ini agar dapat aman menginjak tanah negeri ini. Darah ayah saya juga teman-teman seperjuangan adalan alsan kita merdeka"  Aku merenungi kata-kata kakek yang begitu menggebu berkata pada setiap cucunya tak pernah bosan mengulang menasehati dan bilang begini " Kau boleh tak jadi tentara, poisi bahkan presiden kakek juga tak tau apa presiden itu selalu benar memilih menteri untuk membela rakyat negeriini. Tapi jadilah kamu dokter, guru, yang bisa mengobati rakyatnya mengajari rakyat sehingga tak ada lagi rakyat yang tidak tau perjuangan besar bangsa terdahulu agar mereka tau balas budi" ahh-- iya soal balas budi itu sedikit lagi kek lazu pasti balas budi walau tidak dengan rakyat langsung tapi dengan rakyat negeri ini. Lazu bisa mengobati banyak pasien dan melindungi rakyat negeri ini setidaknya lazu bisa menjaga tanah ini agar selalu aman damai tentang sejahtera lazu kan juga rakyat biasa lazu akan berusaha semampu lazu agar orang lain juga bisa sejahtera tidak harus lewat pemerintah tapi lazu bisa menggnakan cara dan kemampuan yang lazu miliki. Lazu ingat betul cerita kakek tentang ayah kakek, kakek yang membuat lazu paham arti balas budi kepada negeri ini.
" lazu hidup ini adalah roda kita ada di setiap poros itu walau harus memulainya dari bawah tak masalah karena tuasnya ada di kita jadi tak perlu ragu untuk maju, roda itu memang tidak terlihat tapi getarannya selalu bisa di rasakansaat menjalani hidup ini. Menjadi seorang ksatria yang rela berkorban bukan seperti ksatria kesiangan yang datang setelah masalah selesai, tapi ksatria yang datang lebih dulu untuk memberantas ketidakadilan, membela tanah air tanpa ragu jika harus nyawanya yang menjadi taruhan. Mereka itu adalah pahlwan kita lazu, kakek kakekmu dulu yang menjadi tentara rela meninggalkan istri , anak dan keluarga demi negeri ini. Ya.. kakek ini belajar dari ayah kakek  beliau sangat teguh pendiriannya beliau berpsan pada kakek "jika ayah tak kembali dan negeri ini belum merdeka, kau khafi yang melanjutkan perjuangan ini, tapi jika ayah tak kembali dan negeri ini merdeka bejanjilah kau yang harus menjaganya agar tetap aman tak perlu menjadi tentara tapi carilah profesi yang bisa melindungi rakyat memajukan negeri ini agar tidak di jajah lagi. Ayah tak pernah menyesal jika nyawa ayah harus menjadi taruhannya bahkan jika nyawa ayah harus benar-benar di taruh, ayahikhlas asal negeri ini merdeka.                                               -to be continue

Daftar mimpiku

Rabu, 21 Maret 2012
oke saat ini saya lagi pengen merintis karier saya..,
dan ini di lakukan benar-benar dari awal.., awal !
dan ini mimpi-mimpi ku..,
. aku mau aku bisa menang lomba cerpen
. aku mau aku bisa buat novel
. aku mau aku naik haji dngn satu keluarga
. aku mau aku jadi orang yang pintar
. aku mau aku rank 1 dari satu angkatan
. aku mau aku bisa sambil kerja bikin majalah
. aku mau aku bisa banggain ortu dngn bakat yang ku punya
. aku mau aku bisa kuliah dngn beasiswa
. aku mau aku bisa terkenal dng tulisanku
aku menjadikan diriku benar-benar apa yang mereka pinta..,
aku ingin membanggakan orangtuaku..,
sebagai bentuk rasa terimakasihku dan rasa sayangku.

part CINTA

Minggu, 18 Maret 2012


Kita sudah dewasa bukan.,? Bukan anak kecil lagi benar...,? Bukan anak kecil ingusan yang selalu mengusap hidung sambil bengek-bengek di jalan...,( ahaha..,peace). Jadi apa anda pernah merasakannya..,mmm rasa yang sulit di ungkapkan..,yapzz jatuh CINTA..,jatuh di dalam hati lawan jenis kita.., merasa nyaman bila dekat dengannya.., merasa jantung ini seperti mau lepas.., tiap kali tiap detik.., tiap menit..,tiap jam tak bisa lepas memikirkannya( ahh terlalu alay). Tapi memang begitu bukan...? Ada sebuah kisah tentang rasa yang kalian sebut CINTA hmmm.., begini ceritanya

Embun di kala senja. Apakah ada tapi ini yang ia alami berharap seseorang yang ia harapkan menemuinya. Dalam sebuah dairy ia menuangkan semua rasanya menumpahkan segala beban pikiran yang ia alami, karena ia tak ingin seorangpun tau apa yang sedang ia rasakan.
februari 2010
aku tak tau kapan aku mulai merasakan ini..,aku tak mengerti mengapa rasa ini muncul pada saat yang tidak aku harapkan. Rasanya aneh jantungku berdebar ketika melihatnya.., senyumnya buatku tersenyum..,setiap berbicara dengannya aku seperti serba salah di depannya.., Rasa pertama kusebut saja rasa cokelat karena aku suka (titik). Cokelat pertama yang kurasakan di bangku sekolah menengah pertama..,aku pikir wajar tapi aku sedang tidak ingin memiliki cokelat. Aneh aku suka, aku mau tapi aku sedang tak ingin. Aku pikir lain kali saja, mungkin suatu saat aku bisa mendapatkan cokelat dari orang lain atau dengan orang yang sama, aku sama sekali tak tau.Semuanya berjalan biasa saja seharusnya begitu tapi..., Semakin aku mencoba menjauh.., semakin ku lupakan cokelat pertamaku, semakin ku sanggah tanggapan” hatiku..,mengapa semakin teringat. Mengapa aku tak suka ketika aku melihat wanita lain mendekatinya mengapa..,? Apa ini yang di sebut jeolous..? Apa aku harus berlari menjemput cokelat pertamaku..? aku tak ingin merusak komitmen yang aku pegang. Aku putuskan untuk berhenti dari segala rasa ini.End


Tanah Airku

Jumat, 17 Februari 2012
Browse: /  

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Puisi: Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana (by: Gus Mus)

Rabu, 08 Februari 2012
Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana
Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimbung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
1987
Mustofa Bisri (Gus Mus)

Waktu Kita Terbatas

Seorang teman berkata: “Waktu memang tak terbatas – tapi waktu kita terbatas
Terkadang kita terlalu disibukkan oleh hal-hal yang begitu remeh sehingga kita terlupa untuk segera menyelesaikan tugas besar yang sebetulnya telah menunggu kita untuk diselesaikan. Coba Anda audit lagi apa yang telah Anda lakukan dalam 1 (satu) bulan ini, mungkin ada beberapa hal yang semestinya bisa diselesaikan dengan cepat di awal atau pertengahan bulan.
Kebanyakan manusia memang demikian adanya sehingga banyak hal yang terlewat dari kita semua.
Saya diberikan tips yang sangat bagus oleh sebuah buku … dan ini sudah terbukti. Sangat sederhana tips ini bahkan terkadang Anda meremehkan loh. Begini: untuk menyelesaikan suatu tugas, Anda sebelum berangkat tidur, coba tuliskan 5 hal yang akan Anda selesaikan esok hari. Lalu Anda cukup berangkat tidur setelah menuliskan 5 hal itu.
Dan buktikan esok paginya. Okay, jangan berkomentar dulu – lakukan dan berikan komentar disini setelah

note,

Rabu, 25 Januari 2012
setiap hari itu penting. Hari-hari memiliki hak masing-masing untuk mendapatkan keberuntungan kejutan yang di dapat. Tapi kadang kala hari juga bisa mencekik kita membuat kita ingin cabut dari hari. Tapi hari-hari ku panttang untuk di lewati untuk hanya sekedar berdiam diri di dalam sangkar yang sempit.

Detak Dunia Detak Akhir

gemerlap dunia..,
petakaa..,
insan Berdansa.Menari.Menyanyi
Dawai asmara berdentang..,
insan dunia...,mereka...
mesra menata dunia..,
Petir menyambar...,
atap dunia cukup untuk melindungi lampu cahaya
kelip bintang..,
mereka tak perlu..,
di ganti dengan lampu yang menyala terang...,
degup...,detak...nada...,
itu yang mereka dengar..,
dekap erat dunia..,
tak merasa...,
mempunyai batas..,
batas akhir..,
akhir dari segala akhir
insan...,tatalaah akhirat
karena jarum jam tak selalu berdentang..,

Hanya di benakku

jantungku bergetar...
dawai asmaraku bernyanyi..,
menyejukkan.membuai angan
terbayang sketsa wajahnya...,
di benakku..,hanya di benakku..,
       rasa yang terlanjur tumbuh
       menerjang hati tanpa ampun
       mengharapkan balasan
       tanpa penghapusan...,
aku berdiri di tengah dingin hati
angin..,menyapa menenangkan hati
aku bersimpuh memejamkan mata
penerimaan yang menyakitkan
      rindu tak berperi..,
      hanya rindu tanpa obat
      terpaku hanya di buai angan
      hanya buaian angin...,

Apa kata Bintang

Sabtu, 07 Januari 2012
                                                            by: Gita Gutawa

ku tak tau apa yang yang terjadi
pada hariku kini....
tak ku mengerti...

 getar ini belum pernah  ada
 tak pernah ku rasakan
 selama ini...,
    
    malu-malu aku mengakuinya
     karena aku kini belum dewasa...,

berjuta cahaya datang padaku
menari dengan nyanyikan lagu tentangnya
duhai bintang mungkinkah yang ku rasa..,
apakah sudah saatnya untuk ku menyukainya

sekarang ku sering melamun
dan ku juga sering bercermin
ooo..,mengapa ini ?

Ayah "seventeen

Kamis, 05 Januari 2012
Engkaulah nafasku
yang menjaga di dalam hidupku
kau tak pernah lelah
sebagai penompang dalam hidupku
kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu Ayah
disaat aku kehilangan arah
aku hanya mengingatmu ayah
jika aku tlah jauh darimu

Lagu ibu "Rafly"


"Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
... kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, ooh di dalam nadiku

9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu

tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do’a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do’amu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x)

ibuuuuuuuuuuuuuu……….. (3x)

Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu oh di dalam nadiku

indah bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu

tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x
ibuuuuuuuuuu…….. (3x)

“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”

Diary Pertamaku di Asrama

Selasa, 03 Januari 2012

 Takkan pernah bosan mendengarkan suaranya dari ujung telepon sana


Baru ku rasakan dunia asrama yang jauh dari orang tua dari teman-teman yang telah ku kenal sebelumnya.Sekarang hanya menyisakan potongan kenangan dari memori yang kuat”


Hari pertamaku di asrama………


Tak tau harus apa pada sore itu tak jelas untuk apa aku disini, melihat teman-teman yang baru ku kenal beberapa jam yang lalu. Belum sempat aku berbicara banyak dengan mereka, tapi sepertinya aku tau apa yang mereka rasakan. Sama seperti aku. Malamnya kita berkenalan satu-satu dia aula asrama, berkenalan dengan banyak teman baru dari penjuru daerah di Indonesia. Bertemu dengan ustadzah-ustadzah yang baik dan ramah, memang menyenangkan. Tapi awal ini memang sungguh berat, masih melekat erat bayangan mereka didalam benakku . Berbicara sepatah dua patah kata hanya untuk menghargai ustadzah, lalu kembali lagi duduk terdiam berteman sepi, lebih asyik dengan pikiran yang tidak jelas memikirkan apa. Entah mengapa aku ingin kembali lagi mengundur layar waktu yang terlalu cepat berganti. Tapi kenyataannya waktu tidak akan pernah mundur walau 1 detik. Menerima dengan lapang dada dan ikhlas , karena aku sudah memilih untuk berada disini. Cerita ini harus berlanjut sampai aku lulus nanti amieeennn…..


Hari kedua….,


Aku mulai membuka diri mencoba bersapaan dengan teman sekamar yang mulai kusukai. Hari itu aku sedikit agak tenang karena mereka semua baik dan ramah, aku diajak mereka jalan-jalan mengelilingi kota jogja yang baru aku tapaki 3 hari yang lalu. Di antara kami tidak ada yang tau jalan karena kami sama-sama pendatang, tapi jangan khawatir sekarang kami bukan anak Mts. Karena tidak perlu takut untuk menyakan jalan. Hari kedua aku habiskan waktu untuk bercerita dengan mereka tentang daerah masing-masing. Banyak hal yang kami bicarakan,dari tentang dimana dulu mereka sekolah, teman-teman mereka yang lebih dulu mereka kenal, tentang keluarga yang mereka cintai, sampai mengapa mereka bersekolah disini. Awalnya semuanya terasa menari. Punya temen yang rumahnya jauh diseberang laut sana dan dari penjuru daerah. Tapi malamnya aku mulai teringat kembali, malam yang tidak seperti biasanya, walu langit sama. Bintang-bintang malam yang setia menemani tidurku . Walau bulan masih sama menjaga malam yang gelap menunggu matahari pagi berganti berjaga, “Ooooh tidak air mata ini menetes lagi….” Aku biarkan air mata inu mengalir membasahi pipi dan aku biarkan kantung mata ku perlahan menutupi bola mataku.Terbawa dalam alam mimpi


Hari ketiga…,


Aku cepat beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman.Telepon asrama tak pernah sepi dari orang tersayang yang ingin bicara sekedar menanyakan kabar anak tercintanya, melepas rindu walau hanya bisa mendengarkan suaranya saja. Aku sangat antusias jika telepon bordering.Ya kalian tau hanya satu telepon saja diasrama sedangkan orang yang mau telepon berpulu-puluh orang dan satu lagi tidak boleh bawa Hp.”Oooh tidak …,tenang ini bukan masalah yang besar …,” Mungkin perasaan ku bisa terbaca oleh ibuku jadi pada saat yang diinginkan ibuku telepon…., Mendengarkan tutur katanya dari ujung telepon sana, menenangkanku dengan kata-kata yang lembut, di janjikan hal-hal yang mengasikkan buatku. Takkan pernah bosan mendengarkan suaranya dari ujung telepon sana. Banyak hal yang aku bicarakan dengan ibuku masih asyik mendengarkan suaranya. Sebelumnya aku tak pernah berpikir apalagi bermimpi untuk sekolah disini, aku tak yakin aku betah dalam lingkungan seperti ini . Tapi…apa aku tega menolak permintaan dua orang yang aku sayangi ayah dan ibu. Setelah aku piker kenapa juga aku harus sekolah di rumah sedangkan disini lebih bagus. Kenapa juga aku harus berat hati toh ini semua nantinya juga untuk bekal ku nanti. Tapi…. Ini semu tak semudah yang kupikirkan ini jauh lebih sulit dari yang kupikirkan. Kenapa juga ini sulit kalau aku tak mau coba untuk berusah. Seperti tidak ada orang disini , aku bertanya dan menjawab sendiri membujuk dan menasehati diri sendiri .


Sampai pada hari senin,selasa,rabu wusshh….,langsung jumat, minggu pertama tak membuatku berhasil betah di asrama.“Gapapa, masih awal ntar lama-lama juga betah” itu yang dikatakn ibuku ketika aku mulai mengeluh, mau ngomong apa lagi aku, tak sanggup aku melanjutkan yang ingin kubicarakan. “ya mereka selalu mendorongku dari belakang agar aku tetap melangkah maju”.


Tak ada orang tua, teman yang menjadi segalanya buatku. Kita semakin akrab, disaat teman menangis kita yang menghibur, disaat teman senang kita juga ikut senang. Seperti tubuh saat tangan kanan terluka mata ikut menangis, mulut merintih, anggota badan yang lain saling melindungi. Tapi perselisihan memang tak jarang terjadi, tapi itulah yang membuat kita semakin akrab. Mereka mencoba mengerti apa yang kurasakan, akupun begitu, berbagi, bercerita, tertawa, sedih, kita rasakan sama-sama. Seperti keluarga sendiri tinggal dirumah yang sama membuat kita tahu satu sama lain. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, aku selalu melihat mereka (mereka, mereka,mereka lagi…ampe bosen…hehehehe…)


Tapi masih tetap saja ada rasa yang mengganjal yang sulit sekali ditepis. Rasa rindu yng besar biar kusimpan saja sendiri dalam hati ini. Air mata yang tak bisa menahan rindu biar menjadi kenangan yang indah. Aku masih ingin mengembara ilmu diladang ilmu dan menggambil hasilnya diakhir perjalanan kelak.





(Inas Sany)