"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

Ada Saja yang Mengusik #14

Sabtu, 15 Juni 2013

Walaupun kami tak merasakannya kita juga ikutan sakit, membayangkannya saja sudah buat kita ngomel-ngomel. Dulu saat kita masih satu atap pasti kita menyelesaikannya bersama-sama,bergerombol cingcong sana cingcong sini, sekarang sih juga bersama-sama cuman lewat alat komunikasi, tempat kita berpencar pula.

      Dari jejaring sosial dia mengenalnya dan dari jejaring sosial pula dia menghianatinya. Untuk alasan apapun kita tidak terima kalau teman kami di hianati, apalagi dia orang yang baik, mungkin cowonya dulu baik tapi sekarang mungkin sudah berubah dan belangnya jadi sangat terlihat.
       Aku tak habis pikir cewe yang jadi selinghkuhannya, ko mau maunya jadi cewe selingkuhan harusny unutuk alasan apapun ketika cowonya merayu kamu tolak, ga tau apa giamana sakitnya, hati hati aja sih kalau misalnya besok-besok kamu yang di gituin,bukan aku nyumpahin tapi hukum alam masih berlaku men.

        Walaupun Dwi sudah tau bagaimana ia di sakiti oleh Aji, tapi Dwi tidak marah seperti kalau kami yang jadi dia (kalau aku yang jadi Dwi pasti udah aku bejek-bejek tu si Aji), Dwi selalu berpikir positif, berpikir jernih dan mencari solusinya, dan pada malmnya ternyata si Aji sms Dwi dia minta putus, smsnya Aji di kirim ke anak-anak dan kita berunding di dalam Hp, ini bukan maksud apa apa tapi ini demi harkat dan martabat wanita juga, kita ga boleh di injek injek sama cowo semau mereka.

    kita sebagai teman Cuma bisa ngasih saran selebihnya Dwi lah yang mengambil keputusan, apakah dia mau putus baik baik ataukah dia mau putus dengan menyakiti si Aji dulu. Tapi karena Dwi orangnya baik dia putus secara baik-baik, tapi dia mau dia tidak bertemu Aji lagi, cukup mengingatnya saja sudah membuat sesak apalagi bertemu dengnnya, tidak karuan hati ini menahan sakit.

      Dwi berterimakasih pada kita yang telah perhatian padanya, dia tidak tau kalau dia tidak ada kami (katanya sih begitu), okke masalah telah selesai. Takkan ada lagi cerita cerita seperti ini yang aku dengar dari temn temanku apalagi jangan sampai aku yang mengalaminya. Buat aku cukup satu hati untuk yang pertama dan terakhir (amin).

0 komentar: