Sebelumnya
saya umumkan, sebelum tanggal 19 juli saya akan menulis cerita apa saja sesuka
hati saya, karena saya sedang mempunyai fokus lain. Tenang bukan saya
menomorduakan ini tapi saya tau prioritas saya dimana, setelah itu saya akan
fokus dengan novel yang akan saya buat, okke? Okke J.
Hari ini saya sedang tidak ingin melanjutkan tulisan saya kemarin, saya ingin
curhat tentang kekesalan saya. Okke saya paham bahwa persepsi orang beda-beda,
tapi bukankah hak kita untuk bersuara, misalnya tidak sepaham dengan kita yaaa
hargailah pendapatnya. Aku tau bahwa dia seniorku di.... sebut saja Organisasi
Ksatria, kita memang salah tidak memperhatikan junior kita, tapi pleace dong
kita tuh kemarin ujian jadi jangan salahin kita , kalau mereka tidak sesuai
jalurnya. Kita sudah menyerahkan tugas kita, membagi tugas pada masing-masing
junior, jangan salahkan kita kalau mereka tak mengerjakan tugasnya dengan baik
apalagi sering mangkir.
Sekarang kita udah nyusun strategi baru
untuk merubah semua kesalahan yang udah pernah kita buat, tapi kenapa tadi
diungkit lagi, bukankah kita sudah pernah membicarakannya. Kita tau bahwa kamu
bukan pimpinan dari kita, tapi kita menghargai setiap usul yang kamu katakan,
setiap ide yang kamu usulkan, karena kamu adalah senior kami yang duluan
merasakan pahit manis menjalankan organisasi ini, makanya kamu mengarahkan kita
pada perbaikan yang seharusnya memang di perbaiki. Cara kamu, cara kamu
mengingatkan kami yang buat aku pribadi menjadi “ iiih apa banget sih ini” kami
tau kamu begitu perhatian pada organisasi ini dan aku sadar jika kamu tak
seperti itu siapa lagi yang akan peduli seperti kamu, tapi ini begitu
menyebalkan saat kamu tidak menghargai usaha kami. Kami memang belum berpengalaman
dalam hal ini, tapi setidaknya kami mengerti apa saja yang harus kami lakukan.
Bukankah waktu itu kita udah pernah
ngobrol tentang tidak semua orang bisa mengerti kita, jika kita ingin
dimengerti maka kita harus mengerti orang lain dulu, kita udah pernah berdebat
dan kamu setuju bahwa kita harus mengertikan orang lain dulu. Yaaaa memang
ngomong itu gampang yang susah adalah bagaimana kita mengaplikasikannya, tidak
seiya sekata. Kamu bilang kamu mengerti posisi kita, kamu bilang kamu mengerti
posisi junior kita tapi...., perkataan memang tidak selalu sesuai dengan kenyataan.
Mau ku, kamu bukan hanya menerapkan sistem mpc (mbuh piye carane) tapi kamu
mengerti bagaimana kamu menyampaikan sebuah kritikan dengan muka yang ramah
dengan nada suara yang mengayomi, karena kamu bukan bapak kita, ataupun guru
kita, kamu hanyalah seorang senior yang mencoba mengarahkan juniornya untuk
pada hal yang harus di lakukan. Kamu harus mengerti bahwa kamu tak selalu
benar. Cobalah ka mengertilah.
0 komentar:
Posting Komentar