"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

Bad Mood #5

Kamis, 06 Juni 2013

Sebelumnya saya umumkan, sebelum tanggal 19 juli saya akan menulis cerita apa saja sesuka hati saya, karena saya sedang mempunyai fokus lain. Tenang bukan saya menomorduakan ini tapi saya tau prioritas saya dimana, setelah itu saya akan fokus dengan novel yang akan saya buat, okke? Okke J. Hari ini saya sedang tidak ingin melanjutkan tulisan saya kemarin, saya ingin curhat tentang kekesalan saya. Okke saya paham bahwa persepsi orang beda-beda, tapi bukankah hak kita untuk bersuara, misalnya tidak sepaham dengan kita yaaa hargailah pendapatnya. Aku tau bahwa dia seniorku di.... sebut saja Organisasi Ksatria, kita memang salah tidak memperhatikan junior kita, tapi pleace dong kita tuh kemarin ujian jadi jangan salahin kita , kalau mereka tidak sesuai jalurnya. Kita sudah menyerahkan tugas kita, membagi tugas pada masing-masing junior, jangan salahkan kita kalau mereka tak mengerjakan tugasnya dengan baik apalagi sering mangkir.
     Sekarang kita udah nyusun strategi baru untuk merubah semua kesalahan yang udah pernah kita buat, tapi kenapa tadi diungkit lagi, bukankah kita sudah pernah membicarakannya. Kita tau bahwa kamu bukan pimpinan dari kita, tapi kita menghargai setiap usul yang kamu katakan, setiap ide yang kamu usulkan, karena kamu adalah senior kami yang duluan merasakan pahit manis menjalankan organisasi ini, makanya kamu mengarahkan kita pada perbaikan yang seharusnya memang di perbaiki. Cara kamu, cara kamu mengingatkan kami yang buat aku pribadi menjadi “ iiih apa banget sih ini” kami tau kamu begitu perhatian pada organisasi ini dan aku sadar jika kamu tak seperti itu siapa lagi yang akan peduli seperti kamu, tapi ini begitu menyebalkan saat kamu tidak menghargai usaha kami. Kami memang belum berpengalaman dalam hal ini, tapi setidaknya kami mengerti apa saja yang harus kami lakukan.
        Bukankah waktu itu kita udah pernah ngobrol tentang tidak semua orang bisa mengerti kita, jika kita ingin dimengerti maka kita harus mengerti orang lain dulu, kita udah pernah berdebat dan kamu setuju bahwa kita harus mengertikan orang lain dulu. Yaaaa memang ngomong itu gampang yang susah adalah bagaimana kita mengaplikasikannya, tidak seiya sekata. Kamu bilang kamu mengerti posisi kita, kamu bilang kamu mengerti posisi junior kita tapi...., perkataan memang tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Mau ku, kamu bukan hanya menerapkan sistem mpc (mbuh piye carane) tapi kamu mengerti bagaimana kamu menyampaikan sebuah kritikan dengan muka yang ramah dengan nada suara yang mengayomi, karena kamu bukan bapak kita, ataupun guru kita, kamu hanyalah seorang senior yang mencoba mengarahkan juniornya untuk pada hal yang harus di lakukan. Kamu harus mengerti bahwa kamu tak selalu benar. Cobalah ka mengertilah.

0 komentar: