"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

Afeksi #15

Senin, 17 Juni 2013

Tersadar dalam semua mimpi dan kembali dalam dunia nyata yang penuh dengan kebobohongan hidup dan kejadian yang mengerikan.
Ia harus rela membiarkan ibunya pergi untuk mencari sesuap nasi .
            “rasanya berat membiarkan ibu bekerja di negeri orang, karena itu sama dengan mempertaruhkan hidupnya” desah ryan dalam hati .
Seharusnya ia bisa menjadi tulang punggung keluarganya setelah ayahnya meninggal karena sakit-sakitan .Umurnya memang masih 13 th tetapi dia mempunyai rasa tanggungjawab kepada keluarganya cukup besar.Ia tidak mau kehilangan anggota keluarganya lagi, cukup dengan merelakan ayahnya sudah ssangat menyiksa batinnya.Ia pikir ia dan ketiga adiknya bisa hidup cukup dengan bekerja serabutan di daerah tempat tinggalnya.Tapi pemikiran itu bertolak belakang dengan pikiran ibunya,ibunya ingin ryan dan ke 3 adiknya meneruskan sekolah kembali setelah terputus karena tidak bisa membayar uang bulanan.padahal baru-baru ini ia mendengar bahwa tki yang bekerja di luar negeri kebanyakan pulang tanpa nyawa .
“kita tidak akan tau apa yang tejadi kelak kamu jangan mendahului takdir tuhan  percayalah ibu akan baik-baik saja disana” ibunya mencoba membujuk
“ ibu, ibu tidak usah repot repot pergi, biar ryan yang cari uang, ryan gapapa ga sekolah asal adik-adik sekolah dan ibu tidak pergi” sekali lagi ryan mencoba meyakinkan ibunya.
“ibu ryan bukan tidak percaya ibu akan baik-baik saja, tapi ibu disini lebih di perlukan untuk adik-adk, mereka masih kecil bu untuk di tinggal ayah apalagi ibu sekarang mau pergi, ibu ryan janji, ryan akan bekerja keras, asal ibu jangan pergi”
Hujan turun dengan derasnya sederas air mata ibu ryan ketika anak sulungnya, mencoba membujuknya, dengan keikhlasan membantu biaya hidup keluarganya.
Hidup kadang menyudutkan kita pada tindakan yang tak pernah kita lakukan sebelumnya, disinilah saat pilihan pilihan muncul dengan berbagai alasan untuk yang lebih baik, tapi kita tidak tau mana yang baik untuk kita, disitulah iman kita akan bertanya dimana kamu akan membawanya, apakah berjalan pada tempatnya ataukah kamu membuatnya semakin menjauh dari Allah, maka dekatkan lagi pemilik alam semesta ini agar kamu benar berada di jalanNya.
“anakku, ibu sangat sayang pada kalian, hanya kalian lah harta ibu paling berharga, Ryan anakku ibu minta maaf kamu harus menanggung semua ini, terimakasih kamu telah menahan ibu untuk tetap disini, ibu janji ibu akanmencari usaha disini dan setelah ibu punya uang kamu juga melanjutkan sekolah ya” sembari tangannya membelai lembut wajah ryan

0 komentar: