"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

pelarian diri bag 2 #22

Senin, 24 Juni 2013

Kemarin saat aku ditanya adikku aku hanya menjawabnya dengan nada yang santai,
“aku hanya sial bertemu dengan kerbau dungu yang sangat pennurut dengan atasannya, mereka hanya menjalankan tugas, tak ubahnya seperti di sawah, menurut saja pada petani, tak berani melakukan apapun kecuali menjalankan perintah atasannya”

sebenarnya mereka sungguh kuat tak bisa dikalahkan, tapi kalian tau, kesempatan selalu datang walau sesempit apapun kesempatan itu.

aku diseret paksa oleh dua orang yang kekar di tengah semak-semak belukar, aku tidak melakukan perlawanan yang membuang tenagaku, tenagaku sudah habis sebelum berperang melawan mereka. Dengan tangan yang masih terborgol aku hanya iseng melemparkan ulat semak-semak yang lewat di sampingku, mereka berdua berjingkrakan tak ubahnya seperti banci. Kesempatan ini ga boleh terlewatkan, aku segera berdiri, dan lari dengan tangan kaki diikat mereka masih belum sadar saat aku berusaha beridiri, saat mereka sadar aku bersembunyi di dalam tongsampah, walaupun bau aku harus bertahan demi nyawaku. Mereka memang mempunyai otak tapi otakku lebih pintar dari mereka, dan dengan kebetulan yang menyenangkan aku memang tidak berpikir kalau merek aakan takut dan jingkrak-jingkrak ketakutan tapi siapa peduli, semua bisa terjadi keadaan berbalik 90 derajat memang bukan 180 derajat tapi itu cukup untuk membuatku kabur dari kejaran mereka, walau harus bersembunyi di dalam bak sampah.

cerita selesai saat 30 menit sudah aku bersembunyi mereka mengalah tidak mencariku lagi, dan mungkin melaporkan kejadian pad bosnya dengan mengarang alasan, karena aku tau mereka pasti malu saat mengakui bahwa tawanan lari karena mereka di lempari ulat.

Aku langsung kembali ke rumah tentunya setelah aku susah payah melepas ikatannya, aku juga memungut uangku yang ku geser duluan ke dalam lubang sebelum aku lari, aku tak tau apakah hari ini adalah nasib baikku atau malah sebaliknya.

setelah aku sampai di rumah, adikku memburuku dengan berbagai pertanyaan atas keadaanku, dan aku menjawabnya dengan santai.......

0 komentar: