"Your beliefs become your thoughts, Your thoughts become your words, Your words become your actions, Your actions become your habits, Your habits become your values, Your values become your destiny.”
― Mahatma Gandhi

sahabat kecilku episode 2 #9

Senin, 10 Juni 2013

               Kita adalah sahabat yang tak pernah cerita atau curhat seperti kebanyakan sahabat yang tau segalanya tentang sahabatnya, karena dari kami adalah tipe orang yang tak mau ditanya dan kami juga sedikit tertutup bukan orang yang gampang cerita. Saat SMP kita hanya berkumpul pada liburan hari minggu ataupun libur semester, alasannya adalah Lia SMP di luar kota, Ara dan aku sibuk dengan kegiatan sekolah,dan akupun telah pindah rumah sehingga kita jarang bertemu. Aku tak tau bagaimana mereka di sekolah, siapa teman temannya aku tak tau, bahkan cinta monyet mereka aku tak tau, mungkin kami tidak up date tenantang pribadi sahabatnya. Tapi toh kita tidak pernah berantem, saat kita berkumpul kita hanya main, jalan-jalan, atau sekedar nontn film, main ke pantai, masak-masakan( tapi ini masak beneran looh)dan masih banyak lagi. Saat Lia pulang dari luar kota, aku dan Ara menginap di rumahnya, kita menghabiskan waktu bersama, walau hanya u tuk nonton film. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu hingga aku SMA dan mereka juga berenjak dewasa, kami tumbuh dengan pribadi kami masing-masing tak ada yang mempengaruhi satu sama lain. Ku lihat di facebook, kalian semakin mengerti bagaimana hidup harus berjalan, status yang kalian up date setiap hari membuat bayang-bayang sendiri di kepalaku.
Mungkin kami memang bukan sahabat sejati, tapi kami kenal dengan pribadi masing-masing dari kami, dan nyatanya kami hanya trio kwek kwek sebagai teman bermain. Kadang aku penasaran dengan status status mereka yang menggambarkan kisah cinta mereka, apakah mereka sudah punya pacar atau belum, tapi mereka yang ku kenal adalah teman yang istiqomah tidak macam-macam di luar batas.
Yang paling tidak ku sukai dari pertemanan ini adalah saat kita dibanding bandingkan, komentarnya macam-macam baik secara tersurat maupun tersurat. Hah, terlepas dari itu kami tetap bahagia dan berteman dengan cara kami. Dan sekarang kita semakin menjauh, jauh dari rumah kita, jauh dari mata, aku tak tau apakah kita jauh dari masing masing hati kita atau tidak. Aku dengan seabrek kegiatanku, dan kalian juga dengan kesibukan kalian. Biarkan cerit yang tak pernah kita sampaikan menjadi kenangan sendiri, mungkin saat kita sudah besar nanti kita akan berbagi cerita tentang apa saja yang telah kita lalui, tentang apa saja yang masih awam antara satu sama lain.

0 komentar: